keajaiban islam

Bukti Obama Yahudi/ Zionis

Rabu, 14 April 2010

Makanan yang bisa beracun

Inilah Makanan Beracun Yang Sering Kita Makan
Kamis, 15 April 2010 11:18
E-mail Cetak PDF



Stroberi merupakan produk buah yang paling tinggi paparannya pada pestisida di Amerika. Secara umum, 300 pons pestisida disebarkan pada setiap acre (0,4 hektar) ladang stroberi. Para petani stroberi pada umumnya menggunakan 36 jenis pestisida berbeda dan 90 persen contoh stroberi yang dites menunjukkan kontaminasi pestisida di atas level aman. (foto: frenchcookingfordummies)


Stroberi merupakan produk buah yang paling tinggi paparannya pada pestisida di Amerika. Secara umum, 300 pons pestisida disebarkan pada setiap acre (0,4 hektar) ladang stroberi. Para petani stroberi pada umumnya menggunakan 36 jenis pestisida berbeda dan 90 persen contoh stroberi yang dites menunjukkan kontaminasi pestisida di atas level aman. (foto: frenchcookingfordummies)
AMERIKA SERIKAT (SuaraMedia News) - Badan Pengawas Makanan dan Obat (FDA) dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pernah mengumumkan jenis-jenis makanan yang terkontaminasi berdasarkan hasil riset pada 2006. Pada bahan makanan ini ditemukan kadar pestisida dan bahan kimia yang tinggi berdasarkan uji sampel 100.000 jenis makanan.

Inilah 12 jenis makanan yang terkontaminasi tersebut:

1. Daging sapi, daging babi, dan unggas
Badan pelestarian lingkungan Amerika (EPA) melaporkan daging terkontaminasi oleh pestisida dalam kadar tinggi dibanding produk nabati. Pestisida dan bahan kimia tersebut bersifat larut di lemak dan berakumulasi di jaringan lemak hewan ternak. Makanan ternak yang mengandung komponen produk hewan yang terakumulasi akan dengan mudah masuk ke tubuh manusia yang mengonsumsi daging hewan ternak tersebut.

Selain itu, antibiotik, obat-obatan, dan hormon yang sering dipakai dalam peternakan hewan juga bisa terakumulasi dalam daging yang sering dikonsumsi manusia. Sementara itu, produk ikan air tawar juga dilaporkan terpapar oleh pestisida dari air yang terkontaminasi.

2. Susu, keju, dan mentega
Seperti halnya pada produk daging, produk-produk susu dan turunannya, seperti keju dan mentega, juga mengandung akumulasi pestisida.

3. Stroberi dan rasberi
Stroberi, rasberi, dan chery merupakan produk buah yang paling tinggi paparannya pada pestisida di Amerika. Secara umum, 300 pons pestisida disebarkan pada setiap acre (0,4 hektar) ladang stroberi. Para petani stroberi pada umumnya menggunakan 36 jenis pestisida berbeda dan 90 persen contoh stroberi yang dites menunjukkan kontaminasi pestisida di atas level aman.

4. Apel dan pir
Tahukah anda kalau biji apel, ternyata mengandung sianida? Woooww, jangan kaget. Karena kita tahu kalau sianida sangat mematikan. Hanya saja sianida dalam biji apel dalam kadar yang sangat rendah. Tapi betapapun rendahnya, tetap saja yang namanya sianida, berbahaya! Kita kadang memakannya secara tak sengaja. Namun jangan khawatir, anda tidak akan mati jika hanya mengkonsumsi biji dari sebuah apel.

Dalam pengujian yang dilakukan FDA terdeteksi 36 bahan kimia, setengahnya bersifat neurotoksin (bisa menyebabkan kerusakan otak). Sementara itu, buah pir juga memiliki kadar pestisida mendekati apel.

5. Tomat
Keberadaan tomat sempat menjadi kebingungan tersendiri, termasuk dalam jenis apakah, sayur atau buah-buahan. Kebingungan itu ternyata juga tak lepas dari pengenaan pajak pada sayur-sayuran, sementara buah-buahan tidak kena pajak.

Akhirnya kepastian di dapat. Lewat Keputusan Mahkamah Agung AS tahun 1893. diputuskan, menggolongkan tomat dalam jenis sayur-sayuran, bukan buah. Alasan keputusan itu adalah pengenaan pajak terhadap sayur-sayuran, sementara buah tidak kena pajak.

Hal lain yang menarik tentang tomat, yang mungkin anda jarang dengar adalah tomat ternyata mengandung racun. Ternyata, tanaman tomat mengandung bahan kimia yang disebut "Glycoalkaloid" yang menyebabkan kegugupan ekstrem serta perut mules. Tomat memang dapat digunakan untuk penyedap rasa pada masakan. Namun sebaiknya, dibuang setelah dimasak, agar racun ikut meresap pada makanan.

Para petani di Amerika pada umumnya menggunakan lebih dari 30 jenis pestisida yang disemprotkan pada tanaman tomat. Kabar buruknya, kulit tomat yang tipis tidak bisa mencegah masuknya bahan-bahan kimia tersebut.

6. Kentang
Mulai dikenal di Eropa pada abad ke 16. Biasa dipakai dalam menu diet sebagai pengganti nasi. Tapi tahukah anda kalau kentang ternyata mengandung racun, baik dalam dagingnya maupun pada daun. Jika anda mengupas kentang, kemudian melihat semacam garis tipis berwarna hijau itu menandakan adanya konsentrasi racun glycoalkaloid.

Memang kentang beracun tergolong langka, atau jarang ditemukan. Kentang beracun bisa menyebabkan kematian. Biasanya awalnya akan terasa lemas serta linglung, setelah sakit beberapa waktu, korban akan koma. Kasus kematian akibat kentang beracun ini marak 50 tahun lalu di Amerika Serikat. Korban mati setelah mengkonsumsi kentang hijau, atau minum teh dari daun kentang.

Kentang merupakan jenis sayuran yang cukup populer, namun 79 persen jenis kentang yang diuji juga menunjukkan tingginya kadar pestisida di atas normal.

7. Bayam dan sayuran lain
FDA menemukan bayam sebagai jenis sayuran yang paling terkontaminasi pestisida dalam kadar berbahaya. Dalam masa tanamnya, para petani menggunakan 36 jenis bahan kimia untuk membuat bayam terhindar dari serangan hama.

8. Kopi
Kebanyakan kopi dihasilkan di negara-negara yang tidak punya standar ketat dalam penggunaan pestisida pada bahan makanan. Di samping itu, Amerika Serikat juga mengekspor jutaan ton pestisida, yang sebagian di antaranya berbahaya dan ilegal dipakai di pertanian Amerika ke negara-negara penghasil kopi.

9. Buah peach
Buah yang berair dan rasanya lezat ini juga tak luput dari akumulasi pestisida. Seperti halnya buah tomat, kulit buah peach yang tipis juga tak bisa menahan masuknya pestisida ke dalam buah.

10. Anggur
Karena buah anggur bersifat lembut, para petani menyemprotkan berbagai jenis pestisida yang berbeda pada tiap tahap pertumbuhan anggur. Pada pertanian anggur konvensional digunakan 35 jenis pestisida berbeda.

11. Seledri
Seledri yang ditanam secara konvensional mengandung kadar pestisida yang cukup tinggi. Lebih dari 90 persen jenis seledri yang diuji menunjukkan kadar pestisida yang cukup tinggi. Karena tidak memiliki kulit buah, pestisida yang menempel di seledri tak bisa dihilangkan hanya dengan mencucinya.

12. Lada
Tanaman lada termasuk jenis tanaman yang sering disemprot pestisida dengan standar 39 jenis pestisida. Lebih dari 60 persen lada yang diuji menunjukkan kadar kontaminasi pestisida.

Setelah tahu bahayanya pestisida pada buah dan sayur, kita dituntut untuk dapat membedakan mana makanan yang aman untuk dikonsumsi. Apa saja sih perbedaannya dengan produk pertanian biasa?

Pertanian Konvensional
- Mempercepat pertumbuhan tanaman memakai pupuk yang terbuat dari zat yang diproduksi melalui proses kimia.
- Menggunakan insektisida sintetis untuk mengusir hama dan penyakit.
- Memakai herbisida untuk mengatasi rumput liar.
- Boleh memberi ternak zat antibiotika, hormon pertumbuhan, dan obat-obatan pencegah penyakit dan pemacu pertumbuhan.
- Seperti pertanian organik, juga memberi ternak diet seimbang dan kandang yang bersih untuk meminimalkan penyakit.

Pertanian Organik
- Menggunakan pupuk alami seperti kompos untuk memberi makan tanah dan tanaman
- Menggunakan serangga dan burung yang menguntungkan atau memasang perangkap untuk mengurangi hama dan penyakit. Jika hama sulit dikontrol, baru digunakan pestisida dari bahan alami
- Mencabuti rumput liar dengan tangan
- Memberi ternak makanan yang ditumbuhkan secara organik, juga suplemen vitamin dan mineral. Membolehkan ternak jalan-jalan ke luar. Memberi pencegahan seperti diet seimbang, kandang bersih. Ternak organik juga divaksinasi untuk mencegah penyakit menular.

Tips memanfaatkan hasil pertanian konvensional dan organik:
1. Beli buah dan sayur saat musimnya tiba, sehingga Anda dapat memperoleh gizinya secara maksimal. Belilah produk yang baru datang untuk menjamin kesegarannya. Tanyakan kapan produk itu tiba di toko.

2. Baca labelnya secara teliti. Hanya karena sebuah produk mengklaim dirinya organik, bukan berarti kandungannya sehat. Beberapa produk organik masih mengandung kadar gula, garam, lemak, atau kalori yang tinggi.

3. Cuci semua sayur dan buah segar di bawah air mengalir untuk mengurangi kotoran dan bakteri. Jika mungkin, gosok dengan sikat lembut. Sebelum makan apel atau ketimun misalnya, gosok dengan sikat.

4. Kupas kulit buah dan sayur jika Anda khawatir masih ada kandungan pestisida. Pangkas daun bagian luar sayuran lalu cuci bersih.

5. Residu pestisida juga terkumpul di lemak. Karena itu, hilangkan lemak dari daging atau kulit dari daging ayam dan ikan untuk mencegah penumpukan pestisida di dalam tubuh kita. (fn/km/mb) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar